Senin, 19 Maret 2018

Alcoa Velg, Lambang Kejantanan Roda

Di dunia otomotif pelek yang sejatinya menjadi rangka untuk bergulirnya ban kerap diperhatikan. Pada mobil maupun sepeda motor standar seringkali kita diberi opsi pelek besi yang biasa disebut kaleng, atau pelek alumunium yang identik dengan kendaraan stylish (gaya). Untuk kendaraan niaga, pelek hanya dipandang sebagai pemutar roda yang dilapisi ban. "Kami menawarkan pelek alumunium untuk kendaraan niaga seperti bus," ujar Sales Engineer PT. Chitra Paratama, Agus Siswanto kepada haltebus.com di sela-sela pameran Indonesia International Bus and Truck Exhibition, di Kemayoran, Sabtu (22/3/14).

PT. Chitra Paratama ada distributor resmi untuk pelek alumunium merek Alcoa di Indonesia. Menurut Agus, pihaknya baru setahun terakhir mencoba memasuki pasar untuk bus. Sebelumnya, dengan Chitra Tire Center, perusahaan berbasis di Jl. Raya Bekasi Km. 23 ini melayani kebutuhan pengadaan ban dan perawatan pada kendaraan-kendaraan tambang. Mereka memilikiworkshop yang lengkap untuk beragam perawatan ban.

Semester kedua 2013 distributor ban Michellin ini mulai merambah ke bisnis baru. Menawarkan pelek alumunium sebagai bagian dari perawatan ban. Mungkin anda sedikit heran apa hubungannya pelek dan perawatan ban? "Pelek alumunium mudah melepas panas, sehingga ban tidak panas dan umur pakainya lebih panjang," kata Agus.

Agus mengklaim pelek berbahan alumunium sebagai pelek multifungsi. Tak sekedar fungsi utamanya menjaga keawetan ban, tetapi juga enak dipandang mata. Ban terlihat lebih bergaya. Bandingkanlah pelek besi yang kerap dicat hitam atau putih. Cukup dengan kain lap dan sedikit bahan semir, pelek alumunium yang terpasang pada bus ini tak ubahnya seperti cermin.

Harga pelek alumunium yang ditawarkan cukup kompetitif. Kantong yang dirogoh pemilik bus untuk sebuah pelek alumunium bisa dua kali lipat bahkan lebih, jika dibandingkan dengan harga pelek besi biasa. Satu bus membutuhkan enam buah pelek yang terpasang, dan satu buah sebagai cadangan. Harga pelek besi memang hanya Rp. 1,6-1,8 juta saja, tetapi untuk mendandani tampilan roda dibutuhkan wheeldop yang harganya ada di kisaran yang sama dengan harga pelek besinya.

Pelek alumunium ini menurut Agus masih sangat jarang digunakan. Sebagian besar operator bus masih menilainya dari sisi harga yang mahal. Padahal, kata dia, banyak manfaat yang bisa didapat. Selain mudah melepas panas, presisi pelek alumunium cukup terjaga. Dia mengklaim, keenam roda bus tak perlu disetel ulang agar jalannya bus bisa lurus karena dibuat dengan sistem cetak-curah. “Pelek alumunium anti korosi, lebih ringan 10 Kg dari pelek besi, umurnya lebih panjang. Prinsipal pembuatnya memberikan garansi sampai lima tahun,” ujar Agus.

 ANTARA GAYA DAN EFFESIENSI 31 Maret 2014




(Jakarta – haltebus.com) Di dunia otomotif pelek yang sejatinya menjadi rangka untuk bergulirnya ban kerap diperhatikan. Pada mobil maupun sepeda motor standar seringkali kita diberi opsi pelek besi yang biasa disebut kaleng, atau pelek alumunium yang identik dengan kendaraan stylish (gaya). Untuk kendaraan niaga, pelek hanya dipandang sebagai pemutar roda yang dilapisi ban. "Kami menawarkan pelek alumunium untuk kendaraan niaga seperti bus," ujar Sales Engineer PT. Chitra Paratama, Agus Siswanto kepada haltebus.com di sela-sela pameran Indonesia International Bus and Truck Exhibition, di Kemayoran, Sabtu (22/3/14).

PT. Chitra Paratama ada distributor resmi untuk pelek alumunium merek Alcoa di Indonesia. Menurut Agus, pihaknya baru setahun terakhir mencoba memasuki pasar untuk bus. Sebelumnya, dengan Chitra Tire Center, perusahaan berbasis di Jl. Raya Bekasi Km. 23 ini melayani kebutuhan pengadaan ban dan perawatan pada kendaraan-kendaraan tambang. Mereka memilikiworkshop yang lengkap untuk beragam perawatan ban.

Semester kedua 2013 distributor ban Michellin ini mulai merambah ke bisnis baru. Menawarkan pelek alumunium sebagai bagian dari perawatan ban. Mungkin anda sedikit heran apa hubungannya pelek dan perawatan ban? "Pelek alumunium mudah melepas panas, sehingga ban tidak panas dan umur pakainya lebih panjang," kata Agus.

Agus mengklaim pelek berbahan alumunium sebagai pelek multifungsi. Tak sekedar fungsi utamanya menjaga keawetan ban, tetapi juga enak dipandang mata. Ban terlihat lebih bergaya. Bandingkanlah pelek besi yang kerap dicat hitam atau putih. Cukup dengan kain lap dan sedikit bahan semir, pelek alumunium yang terpasang pada bus ini tak ubahnya seperti cermin.

Harga pelek alumunium yang ditawarkan cukup kompetitif. Kantong yang dirogoh pemilik bus untuk sebuah pelek alumunium bisa dua kali lipat bahkan lebih, jika dibandingkan dengan harga pelek besi biasa. Satu bus membutuhkan enam buah pelek yang terpasang, dan satu buah sebagai cadangan. Harga pelek besi memang hanya Rp. 1,6-1,8 juta saja, tetapi untuk mendandani tampilan roda dibutuhkan wheeldop yang harganya ada di kisaran yang sama dengan harga pelek besinya.

Pelek alumunium ini menurut Agus masih sangat jarang digunakan. Sebagian besar operator bus masih menilainya dari sisi harga yang mahal. Padahal, kata dia, banyak manfaat yang bisa didapat. Selain mudah melepas panas, presisi pelek alumunium cukup terjaga. Dia mengklaim, keenam roda bus tak perlu disetel ulang agar jalannya bus bisa lurus karena dibuat dengan sistem cetak-curah. “Pelek alumunium anti korosi, lebih ringan 10 Kg dari pelek besi, umurnya lebih panjang. Prinsipal pembuatnya memberikan garansi sampai lima tahun,” ujar Agus.

Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PO. Siliwangi Antar Nusa (SAN) mengakui keunggulan pelek alumunium. Menurut dia, proses pelepasan panas pada pelek alumunium yang terjadi akibat pengereman saat bus melaju sangat membantu keawetan ban. Dia mengatakan, jalur yang dilayani PO. SAN yang naik-turun serta berbelok membutuhkan pelek yang bisa melepas panas. “Panas yang merambat dari drum brake tak sampai ke ban karena sifat alumunium yang tak mudah mengantar panas,” katanya.

Walau tak menyebut berapa kilometer yang bisa ditempuh dengan menggunakan pelek alumunium, Kurnia mengakui ban menjadi lebih awet. Menurut dia, ada yang bisa dihemat dari umur ban dengan penggunaan pelek alumunium ini. Bahkan, dia mengungkapkan, awalnya menggunakan pelek alumunium 10 tahun lalu hanya karena bus bisa terlihat menarik, bergaya dan ujungnya apalagi kalau bukan dilirik penumpang. Namun, kenyataannya seiring waktu banyak manfaat yang mereka dapatkan sangat banyak.

Untuk masalah keawetan ban, Agus Siswanto tak berani mengklaim panjangnya umur ban berdasarkan jarak penggunaannya. Menurut dia, di Indonesia sangat sulit menebak angka persis berapa kilometer yang bisa ditempuh ban. “Musuh ban paling ekstrim yaitu kondisi jalan dan muatan. Tak jarang orang selalu bilang bannya jelek, tetapi mereka gak sadar bahwa muatan mereka melebihi kapasitas kekuatan ban,” katanya diplomatis. 

Senin, 12 Februari 2018

Trans Jakarta dan Scania K310UB

Transjakarta memborong chasis maxibus yang lebih besar dari Scania, yaitu Scania K310 Maxibus, disebut maxibus karena memang ukurannya lebih besar dari big bus biasa, jika big bus biasa hanya 12 meter, maka chasis maxibus bisa mencapai 13,5 meter panjangnya.
Bus Kota ini menggunakan mesin scania DC09 106 dengan kapasitas mesin 9.300cc . Tenaga yang diperoleh untuk bus ini mencapai 310hp pada putaran mesin 1.600 – 1.900 rpm sedangkan torsi maksimal mencapai 1.500Nm yang kemudian dikawinkan dengan transmisi  ZF Ecolife 6AP1200B Retarder, 6-speed dengan ultra-smooth starts . Bus berkofigurasi tiga axle 6×2 ,  bodi panjang tapi bukan lowdeck.  manuver bus bisa lebih flexible karena roda belakang juga akan ikut belok saat pengemudi bermanuver di jalan yang sempit, bahkan di saat harus putar balik dengan radius yang pendek.. tentu saja bus ini juga sudah menggunakan air suspension sebagai jaminan kenyamanan penumpang.

Selain Maxibus, PT Mayasari Bakti bekerja sama dengan United Tractors meluncurkan 51 unit bus gandeng berbasis Scania K310, sekali jalan bus gandeng ini mampu mengangkut 111 penumpang.



Senin, 05 Februari 2018

PO. Marissa Holiday Cianjur


Di mata masyarakat umum, setiap bus sama. Bentuk luarnya terlihat tidak ada perbedaan, kalaupun ada biasanya tak terlalu terlihat. Perusahaan Otobis (PO) Marissa Holiday asal Cianjur punya cara lain untuk membedakan busnya dari bus-bus lain. “Kami ambil bus dengan model full option yang ditawarkan pihak karoseri,” kata Andrey Mulyana dari PO. Marrisa Holiday, Sabtu (24/1/15).



Perusahaan yang didirikan Rachmat Mulyana dan Liza awalnya bermodal satu unit bus di tahun 2004, kini berkembang menjadi 35 unit. Mereka punya kesamaan, senang merawat bus. Boleh dibilang hobi. Nama Marissa Holiday pun diambil putri pertama mereka Marissa Putri.

Tak heran jika PO. Marissa Holiday memilih yang terbaik, untuk armada-armadanya. Andrey mengaku, setelah keluar karoseri, kondisi bus dipertahankan seperti awal keluar karoseri. “Untuk eksterior kami punya peralatan cat lengkap,” katanya.

Soal telatennya perawatan ini diakui Manager Marketing Karoseri Rahayu Santosa, Andry Puspadi. Menurut dia, PO. Marissa Holiday menyiapkan stok cat untuk satu unit bus. Jika ada bus yang catnya rusak, entah tergores ataupun penyok, yang dicat tak hanya bagian yang rusak, melainkan seluruh bodi bus. “Mereka sering memesan cat galonan dan catnya harus sama dengan cat asli di karoseri. Begitu juga dengan material lain seperti karpet, bahan sarung jok dan lain-lain,” ujar Andri diikuti gelengan kepala.

Untuk interior, PO. Marissa Holiday juga memilih yang terbaik yang disediakan karoseri. Beragam versi kabin, seperti smoking room atau non-smoking room mereka punya. Begitu juga dengan toilet dan sarana hiburan audio visual. Dua unit terbaru mereka Mercedes-Benz O 500 R-1836 dan Scania K360IB-4x2 dilengkapi dengan kulkas dan coffe maker. “Pada armada berikutnya nanti semua ada kulkas dan coffe maker,” ujar Andrey yang juga putra kedua Rahmat dan Liza.

Menurut Andrey, mereka menetapkan standar yang tinggi untuk perawatan kebersihan interior. Setiap bus yang masuk garasi diperiksa, tak hanya kesiapan bus dari sisi teknis tetapi juga kebersihan interior. Jika salah satu unit terlihat kotor, maka kru bus yang membersihkan tidak hanya dari kru bus yang ditemukan kotor, kru dari unit yang lain juga dikerahkan. Dengan cara begitu, harapannya kru yang busnya kotor tambah memperhatikan bus yang menjadi tanggungjawabnya.



Masih ada lagi cara lain perawatan yang belum umum ditemui di perusahaan lain. Seluruh bus dibekali dengan suku cadang yang sifatnya fast moving (mudah aus). Ban bus diisi dengan gas nitrogen. Belakangan beberapa unit terbaru dilengkapi dengan velg alumunium. Ada pegawai khusus yang selalu siap yang memperbaiki sarung jok yang rusak. “Pegawai yang mereparasi jok itu diambil orang yang biasa kerja untuk asesoris mobil di Jakarta dan digaji tiap bulannya,".

Apakah dengan perawatan mahal seperti ini masih bisa mendapat keuntungan? “Alhamdulillah bus-bus kami sehari-hari sudah terjadwal melayani pelanggan. Kalau mau pesan, minimal 2-3 bulan sebelumnya,” kata Andrey lagi.

Cukup mengesankan, mengingat PO. Marissa Holiday yang berkantor di Cianjur hanya punya satu agen pemasaran di Palembang. Harga sewa busnya juga relatif tinggi. Andrey menjelaskan, tarif sewa dipatok berdasarkan model karoseri dan chassis.

Untuk Karoseri Rahayu Santosa model Celcius misalnya, tarif sewanya Rp. 3 juta/hari, Karoseri Adiputro model Jetbus Hino R-260 Rp. 3,6 juta/hari. Tarif sewa Mercedes-Benz OH-1626 baik model Skyliner maupun Jetbus dipatok Rp. 3,8 juta/hari. Mercedes-Benz O 500 R-1836 bertarif Rp. 4,2 juta/hari dan Scania K360IB-4x2 bisa disewa Rp. 4,5 juta/hari. “Tahun ini ada lima bus kami di karoseri, salah satunya Mercedes-Benz OC 500 RF-2542, tarifnya bisa sekitar 6 juta/hari,” katanya.

Pelanggan PO. Marissa Holiday tak hanya dari Cianjur, kawasan Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya juga cukup banyak. Andrey mengaku, setiap bulan ada busnya yang melayani pelanggan dari agen Palembang.

Di kalangan operator bus, bus pariwisata memang dikenal tinggi perawatannya. Bak foto model, bus yang sehari-hari mengandalkan datangnya penyewa harus dipoles agar tetap kinclong. Kru bus juga harus diperhatikan agar tak mengecewakan pelanggan dalam melayani.

Liza Paramita menceritakan tipsnya. “Kami sekeluarga senang dengan bus, saya dan suami maunya yang terbaik. Kru-kru kami juga kami sediakan kebutuhan sekedar kopi, mie instan dan makanan minuman. Tujuannya apa? Supaya pelanggan bisa puas, kru kami juga senang melayani pelanggan,” ujarnya.

Jetbus3 SHD, Varian Baru dari Adiputro Karoseri



Karoseri ternama di Malang yang selama ini dikenal memproduksi bus dengan desain dan kualitas finishing bagus, dikabarkan akan segera merilis model bus terbaru yang diberi nama Jetbus 3. Kabar ini sudah jadi perbincangan netizen sejak sekitar 4-5 bulan lalu, sebagai penyegaran dari model Jetbus 2 yang saat ini hadir di market. Sejumlah pengusaha bus terpantau sudah mengajukan order pembuatan bus dengan menggunakan model terbaru Jetbus 3 ini.


Nah, kabar ini bukan gosip atau rumor ternyata. Karena faktanya memang begitu adanya. Pelan-pelan terkuak, seperti apa wujud penyegaran tampilan eksterior bus terbaru dari karoseri Adi Putro tersebut. Beberapa gambar yang dilansir netizen Rizky Alfan di sebuah grup penggemar bus, Rabu (31/1/2018) malam menguak rumor tersebut.

Sebuah bus pesanan PO Subur Jaya tengah dalam proses finishing pemasangan lampu. 
Dan, seperti inilah sosok utuh desain terbaru Jetbus 3 tersebut.  Dibandingkan dengan model Jetbus 2 yang saat ini ada, penyegaran ke model Jetbus 3 yang paling menonjol di sisi eksterior hanya terlihat pada aplikasi headlamp desain baru yang lebih lebar dengan tambahan variasi di bagian tengah di antara kedua headlamp.


Penyegaran lainnya di bagian muka juga terlihat pada desain bumper, terutama pada dudukan plat nomor yang coakannya kini terlihat lebih lebar dan dudukan foglamp. Dipastikan headlamp ini sudah tipe LED.

Bergeser ke bagian belakang, penyegaran pada model Jetbus 3 hadir pada desain stoplamp yang menggunakan teknolologi LED yang masih menggunakan tipe stoplamp vertikal seperti di Jetbus 2, namun dengan desain baru.


Selebihnya, tidak ada perubahan pada desain bodi samping, fascia depan, maupun kaca depan dan belakang serta kisi-kisi anginnya. Secara umum, bagian-bagian ini masih sama seperti desain di Jetbus 2. Alhasil, Jetbus 3 hanyalah versi facelift dari Jetbus 2.

Senin, 22 Januari 2018

All New Legacy SR2 XHD Prime


Tren bus berkaca depan ganda akhirnya meracuni karoseri asal Ungaran ini. Berselang 4 bulan sejak kemunculan Legacy Sky SR jilid 2 pada IIMS 2016, rilis sang adik dengan mengusung branding “Prime”. Model SR2 Prime ini terbagi menjadi 2varian, dibedakan berdasarkan ketinggian bis. Tipe XHD memiliki tinggi 3,9m dan ditujukan untuk sasis dengan tonase 18ton serta tipe HD dengan tinggi 3,75m untuk sasis tonase 15/16ton. Berarti untuk big bus (coach) karoseri laksana kini punya 3model, SR2 HD, SR2 HD Prime dan SR2 XHD Prime dan ketiganya jalan bareng untuk melengkapi perbedaan kebutuhan pelanggan.

Konsep utama pembagian ini tak lain untuk memaksimalkan volume bagasi & view penumpang. Dengan ketinggian posisi bando pemisah kaca yang sama,apabila jarak deck/lantai dari tanah lebih tinggi otomatis jangkauan pandangan penumpang menjadi lebih luas serta kapasitas volume bagasi menjadi berlipat. Hal ini tentu menuntut kemampuan daya angkut sasis yang lebih kuat juga. Seperti yang kita tahu, sasis premium seperti Scania K360, MB 1836, K410, MB 2542 dan yang sekelas sanggup untuk menopang beban di atas 18ton. Lalu bagaimana halnya dengan jenis sasis yang berdaya angkut lebih kecil? Hino R260, RN 285, MB 1526/1626,OH lama adalah populasi sasis bis yang lebih mendominasi pasar, namun hadir dengan daya angkut 15/16ton saja. Untuk varian ini telah disediakan varian HD Prime, dengan ketinggian bodi standard SR2.



Secara tampilan interior & eksteriornya, 70% masih sama dengan SR2 HD, karena memang berbagi konsep dasar yang sama. Konsep floating roof makin dipertegas lagi, ilusi ketinggian lewat beberapa bentuk aksesori bagian atas, selebihnya adalah sama dengan SR2 HD.

Rabu, 17 Januari 2018

Adiputro Karoseri, Salah Satu Karoseri Ternama di Indonesia



Pada tahun 1973 awal berdirinya karoseri Adiputro. Tidak banyak orang tahu bahwa ini bisnis karoseri besar yang digagas oleh kakak adik saat itu mereka bekerja di sebuah dealer otomotif. Kakak adik ini  melihat kesempatan ketika permintaan yang tinggi untuk transportasi penumpang naik di pasar pada saat itu. Kemudian mereka memutuskan untuk memodifikasi mobil pick-up ke kendaraan angkutan penumpang. keberhasilan awal mereka terhadap permintaan pasar kemudian memotivasi mereka untuk menggunakan semua sumber daya yang tersedia dan mulai lokakarya karoseri kecil pada tahun 1973. Melalui bengkel kecil ini mereka mulai memproduksi bus lebih mini selama dua tahun. Pada tahun 1975, Adiputro karoseri resmi didirikan di Malang, di mana ia masih beroperasi hingga saat ini.

Dari awal Adiputro mengakui pentingnya untuk menjaga standar kualitas tinggi untuk pelanggan mereka. Oleh karena itu Adiputro terus meningkatkan keterampilan baru dalam pekerjaan mereka serta menambahkan mesin baru. Pada tahun 1982 Adiputro diinvestasikan dalam mesin dikenal untuk menciptakan kualitas BODY ditekan penuh di karoseri. Pada tahun 1986 mereka mengadopsi sistem lukisan OVEN. Dan pada tahun 1989 Adiputro diperbesar perusahaan dengan membentuk divisi pemasaran di Jakarta dan segera setelah itu pabrik perakitan di Bekasi.

Pada tahun 1994 Adiputro menandatangani kontrak dengan salah satu perusahaan karoseri Jerman terbesar. Kontrak ini membuka peluang besar bagi Adiputro untuk mencapai pasar otomotif Asia Tenggara. Melalui kontrak yang sama, Adiputro juga dapat mengirim ahli-ahli mereka untuk pelatihan di Jerman. Sejak itu, Adiputro telah dikenal atas nya dari kualitas saluran di karoseri dengan pengakuan internasional. Adiputro juga menerima banyak pengakuan dari lembaga otomotif besar di Indonesia

Banyak produk yang dihasilkan oleh karoseri Adiputro yang kini mendominasi lintas tanah air. Sebut saja Jetbus Series (2 HD, HD, MD, CT, MC), Setra (2003-2007), New Setra( 2+SDD, 2+SHD, 2015-), Travego, Marcopolo, Neoplan, Tourismo, Van Hool, dan beberapa custom sesuai request pemilik PO seperti Erobus FD yang digunakan Efisiensi serta Irizar yang Adiputro Re-Make sesuai dengan basic aslinya Scania Irizar (digunakan Untuk PO Nusantara).

Berikut contoh produk dari Karoseri Adiputro :











Pemasaran :
PT. Adiputro Wirasejati
Jl. Jend. Ahmad Yani Utar, Balearjosari
Malang, Jawa Timur
Telepon (0341) 491139
FAX        (0341) 491904 

Senin, 15 Januari 2018

Sejarah PO. Nusantara Kudus

PO. Nusantara adalah perusahaan otobus yang berpusat di Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan ini melayani beberapa trayek bagi para penggunanya diantaranya Yogyakarta-Semarang, Semarang-Kudus, Jakarta-Kudus. Perusahaan ini menggunakan chasis-chasis yang berasal dari Eropa antara lain Mercedes-Benz, Scania, Volvo, dan Hino.

Po. Nusantara didirikan oleh Bapak Yonatan Budianto di kudus pada tahun 1968, yang diawali dengan pengoperasian 2 bus merk GAZ buatan Uni Soviet tahun 1965, yang merupakan bus ex TNI Angkatan Laut. Pada tahun 1969 ditambah 5 bus merk ZIEL buatan tahun 1962, yang merupakan bus ex TNI Angkatan Udara, dan 1970 mulai dirakit bus dengan bodi dari kayu dengan basis rangka bermerk THAMES dari Inggris. Tahun 1975 merupakan tahun di perkenalkannya besi baja untuk bodi bus di Indonesia, sehingga perusahaan mendatangkan bus dengan merk Ford dari Amerika, dengan karoseri bodi besi baja. Ketika perkembangan dunia otomotif mulai menunjukkan geliatnya di Indonesia, PO.NUSANTARA memperkenalkan kepada konsumennya bus Mercedes-Benz dengan mesin depan pada Tahun 1977 (OF Series), dimana seri ini terus dipergunakan hingga tahun 1984, yang kemudian beralih menggunakan Mercedes Benz dengan mesin belakang (OH Series).
Selama kurun waktu tersebut, PO.NUSANTARA berkonsentrasi untuk menangani jalur pendek di Jawa Tengah, SemarangKudusPati - Rembang - Lasem, hingga pada era tahun 1990 – an, perusahaan mulai mengembangkan operasinya untuk memulai melayani konsumen pada jalur jalur yang lebih jauh dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Seiring perkembangan mobilitas penduduk dan juga perkembangan perusahaan, PO.NUSANTARA kini melayani kota – kota besar di Pulau Jawa, seperti Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Tegal, Cirebon, Bandung, Jakarta, Bogor, Surabaya, Malang dan kota kota lainnya di Pulau Jawa. Untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen, PO. NUSANTARA memperkuat jajaran armadanya dengan mendatangkan unit unit chassis yang diimport langsung dari Eropa, seperti Volvo dan Scania. Sedangkan sebagian besar karoserinya menggunakan Karoseri Adi Putro yang sudah terkenal dalam kualitasnya.